Haloo,
Kemarin, tepatnya hari Sabtu tanggal 6 Juni 2015, saya bersama nyonya mencoba explore Sukabumi. Awalnya sih karena bosen jalan-jalan ke Bogor dan Puncak. Tetangganya Jakarta, yaitu Bekasi dan Tangerang, kami coret dari daftar destinasi kami karena sampe sekarang belum nemu tempat yang menarik disana. hehe Setelah mencari-cari, akhirnya kami putuskan untuk jalan-jalan ke Sukabumi karena tempatnya yang dekat dengan Bogor dan ada beberapa pilihan tempat wisata yang menarik, terutama wisata alamnya. Contohnya, rafting di Sungai Citarik, taman rekreasi Selabintana, Kawah Ratu, dan juga tempat yang jadi pilihan kami kali ini, yaitu Situ Gunung.
Nothing is more memorable than a smell. One scent can be unexpected, momentary and fleeting, yet conjure up a childhood summer beside a lake in the mountains. (Diane Ackerman)
Jam 7 pagi saya berangkat dari rumah di Citeureup menuju Stasiun Bogor untuk menjemput nyonya. Sekitar jam 8 kami start jalan dari Stasiun Bogor, bukan naik kereta, tapi naik motor. hehe Rute yang kami pilih adalah jalur alternatif Bogor-Sukabumi via Cipaku. Walaupun jalannya sempit dan di beberapa titik rusaknya parah, jalur alternatif ini nampaknya sudah banyak diketahui dan jadi pilihan orang bogor yang mau ke sukabumi ataupun sebaliknya, terlihat dari lumayan tingginya volume kendaraaan yang melalui jalan ini. Bahkan bus kecil jurusan bogor-pelabuhan ratu juga lewat jalur ini. Memang sih, jalan utama bogor-sukabumi itu macetnya super parah, makanya banyak orang yang memilih jalur alternatif ini
Untuk menuju jalur alternatif, dari stasiun bogor kami menuju ke arah BTM lalu belok kiri di lampu merah jalan pahlawan. Dari situ kami masuk ke Bogor Nirwana Residence dan belok ke jalan kecil di dekat Hotel Aston. Kita tinggal menelusuri jalan ini sampai bertemu dengan jalur alternatif sukabumi. Harus sabar dan hati-hati jika melewati jalan ini karena waktu ada mobil berpapasan, salah satu dari mereka harus berhenti untuk memberi jalan mobil yang lain. Sebisa mungkin kita jangan berlama-lama berada di belakang mobil apalagi bus atau truk, berusahalah secepatnya menyalip mereka
Sesampainya jalur alternatif, jalannya sedikit lebih lebar, tapi tetap saja harus pelan-pelan jika ada mobil/bus yang berpapasan. Tidak jarang juga ada sedikit kemacetan ketika melewati pasar atau jalan rusak. Tapi jangan khawatir.. Pemandangan disini lumayan oke, di beberapa tempat kita bisa melihat hamparan sawah dengan latar belakang Gunung Salak. Udaranya juga lumayan sejuk. Daerah yang kita lewati sepanjang jalur ini diantaranya Cihideung, Cijeruk, Cisalada, dan muara dari jalur alternatif ini adalah daerah Cigombong. Tidak jauh dari Stasiun Cigombong kita akan sampai di jalan utama Bogor-Sukabumi.
Stasiun Cigombong |
Dari Cigombong, kita tinggal belok kanan dan mengikuti jalan ke arah Sukabumi. Perjalanan kita masih lumayan jauh. Di beberapa tempat kita juga akan menemui kemacetan parah. Beruntung kami naik motor, jadi bisa menyalip di sela-sela kendaraan yang terjebak macet. Setelah melewati daerah Pasar Cisaat, perhatikan papan penunjuk jalan ke Situ Gunung di sebelah kiri jalan. Cukup jelas terlihat kok. Setelah belok, tinggal lurus saja mengikuti jalan. Lokasi Situ Gunung berada di Kedung Dampit.
Pertigaan Kedung Dampit |
Kami sempat tersasar di daerah Kedung Dampit ini, jalan yang ditunjukkan oleh google maps rasanya tidak mungkin sampai ke situ gunung. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali dan beristirahat sejenak sekalian makan siang dan shalat dzuhur. Waktu sudah menunjukkan pukul 11.30 saat kami singgah di sebuah rumah makan seafood. Namanya Saung Hegar, suasananya asri dan nyaman dengan latar persawahan, makanannya juga lezat
Selesai makan dan shalat dzuhur, kami bertanya kemana arah Situ Gunung ke tukang parkir di rumah makan tadi. Kami diberitahu untuk lurus saja mengikuti jalan. Sebelumnya ketika tersasar tadi, kami sempat belok, mengikuti rute dari google maps. Mengikuti kata tukang parkir tadi, kami mencoba menelusuri jalan menanjak. Di sini udara dingin mulai terasa. Sekitar 7 km bermotor dari rumah makan, Alhamdulillah kami sampai di pintu gerbang Situ Gunung.. Yeay
pintu gerbang situ gunung |
Total waktu perjalanan dari Bogor sampai Situ Gunung sekitar 4 jam dengan jarak tempuh sejauh 75Km.
Di pintu gerbang Situ Gunung kami membayar sebesar 32ribu (16ribu/orang) dan diberikan karcis oleh petugas. Oleh petugas kami ditanya ingin berkunjung kemana. Ternyata selain danau, di kawasan Situ Gunung ini juga terdapat Curug Sawer dan camping ground.
karcis masuk |
peta kawasan |
Dari pintu gerbang kami melanjutkan perjalanan ke arah kanan menunju Situ Gunung. Ternyata perjalanan ke Situ Gunung harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menelusuri jalan menurun dan berbatu. Selama perjalanan kami juga sempat berpapasan dengan rombongan pengunjung yang baru kembali dari Situ. Setelah berjalan sekitar 10 menit.. Akhirnyaa, kami sampai di bibir Situ Gunung
Kawasan Situ Gunung ini jauh dari keramaian. Selain itu, belum banyak wisatawan yang berkunjung kesini. Hal ini menjadikan Situ Gunung sangat cocok jika kita ingin mencari ketenangan dan kedamaian, setelah penat dengan hiruk pikuk kota. Pemandangannya cantik, udaranya pun bersih dan segar.
Puas menikmati keindahan Situ Gunung, kami pun bersiap pulang. Kami berjalan lagi, kali ini jalannya menanjak, menuju tempat kami memarkirkan motor tadi.
Ketika perjalanan pulang dari Situ Gunung menuju jalan raya Sukabumi, saat masih di daerah Kedung Dampit, kami berpapasan dengan karnaval dari warga setempat. Mereka membuat kreasi kendaraan dan boneka beraneka bentuk dan berparade berkeliling kampung. Orang tua, remaja, dan anak-anak turut serta dalam karnaval ini. Warga lain terlihat tumpah ke jalan untuk melihat karnaval menambah semarak acara. Unik juga masih ada festival seperti ini
Perjalanan pulang ke Bogor kami lalui dengan rute yang sama dengan ketika kami berangkat tadi pagi. Bedanya, di ujung jalur alternatif sukabumi, kami mencoba keluar di daerah batu tulis. Ternyata, di daerah ini sudah sangat parah macetnya.
Adzan Maghrib berkumandang ketika kami sampai di kota Bogor. Kami memutuskan untuk mampir shalat di Masjid Al-Hijr di dekat Air Mancur. Setelah itu, kami makan di tempat makan favorit kami di Bogor, yaitu Warung Spesial Sambel di daerah Yasmin.
Sampai disini dulu cerita penjelajahan kami ke Situ Gunung, Sukabumi. Terima kasih sudah membaca. Mohon maaf kalo ada salah kata. Dan semoga bisa bermanfaat buat temen-temen semua.
Let’s get going!
0 comments:
Post a Comment