Not all those who Wander are Lost (J.R.R. Tolkien)
Setelah kemarin kami sempat sharing pengalaman perjalanan kami ke Gede, yang walaupun bisa dikatakan agak “payah” jalannya Kali ini kami ingin sharing pengalaman kami jalan jalan ke puncak. Mungkin jalan jalan ke Puncak bagi kebanyakan orang udah jadi hal yang biasa aja, tapi pernahkan Anda ke puncak lewat jalur Sentul - Sukamakmur - Cipanas? Walaupun bukan jalur baru, namun sepertinya jalur ini belum terlalu ramai.
Awalnya kami mengetahui jalur Puncak: Sentul - Sukamakmur - Cipanas karena iseng mencari alternatif jalan jalan. Secara kebetulan saya menemukan informasi mengenai pembangunan Jalur Puncak 2, kemudian mulailah kami mencari informasi jalur kesana. Akhir 2014 yang lalu kami pernah melalui jalur puncak 2 ini melalui Sentul - Sukamakmur - Arca - Cipanas dan kami “napak tilas” perjalanan kami lagi tepatnya tanggal 14 Mei 2015 lalu.
Kami bertemu di stasiun bojong sekitar pukul 07.45 an, kemudian kami langsung bergerak ke arah sentul. Karena kami motoran, kami lewat jalan babakan madang ke arah sentul. Di tengah jalan si mas kebelet jadi kami terpaksa mencari pom bensin terdekat
mas kebelet |
Setelah cukup lama saya menunggu mas yang sedang menunaikan panggilan alam akhirnya, sekitar pukul 08.45 kami meneruskan perjalanan. Dari babakan madang ke arah sentul city, kami memilih jalan di samping SICC, melintasi depan hotel harris. Sebenarnya jalan ini kurang baik kondisinya, beberapa lubang ukurannya cukup besar dan dalam, apalagi kondisi setelah hujan yang becek dan licin. Sangat tidak direkomendasikan untuk roda 4.
Setelah melintasi jalan tersebut, kurang lebih 500m setelah itu kami sampai di bundaran Jln MH Thamrin Sentul City, dari bundaran ini kami belok kiri kearah sentul Nirwana. Jalanan di daerah Sentul sangat asri, khas dengan tamannya yang luas disepanjang jalan. Di beberapa spot juga tampak siluet perbukitan hambalang dan gunung entah apa yang saya kurang tau, tapi cantik .Oh iya, bagi yang belum sempat mengisi bahan bakar, harap mempersiapkan dulu mencari pom bensin di daerah ini, soalnya setelah lepas dari jalan arteri sentul city dan sudah tidak akan ditemui lagi pom bensin hanya penjual bensin eceran atau pertamini saja yang ada.
Setelah melewati beberapa venue, villa, gerbang perumahan, dan masjid berbentuk jamur sampailah kita di bundaran sentul nirwana. Area bundaran berupa rumput hijau dan tulisan “SENTUL NIRWANA” berwarna silver. Dari bundaran itu, ambil arah kiri menuju arah jungle land.
masjid berbentuk jamur |
sentul nirwana |
Setelah belok kiri menuju arah junggle land selepas bundaran sentul nirwana, Anda akan memasuki komplek perumahan yang bagian depannya berupa ruko ruko (saat itu masih banyak yang kosong) dan sedikit gersang. Menurut saya, ada sesuatu yang cukup mencolok perbedaan antara daerah sentul city jln. MH Thamrin tadi dengan area ini, mungkin karena kurangnya tanaman disepanjang jalan dan digantikan dengan ruko ruko ini.
SENTUL CITY – KARANG TENGAH – SUKA MAKMUR
Apabila kita berjalan luruus mengikuti jalan ber-ruko ini, maka kita akan sampai di gerbang Jungle Land. Ciri ciri nya adalah banyak satpam yang berjaga disana. Untuk menuju ke puncak, kami mengambil arah kanan dan masuk ke daerah perkampungan, tepat sebelum pintu parkir Jungle Land.
Jalan ini merupakan jalan perkampungan warga, beberapa meter setelah belok kami melewati pertigaan gunung pancar. Apabila Anda ingin mampir sejenak ke gunung pancar, Anda dapat memilih jalan belok ke kanan mengikuti papan petunjuk. Jarak nya tidak terlalu jauh hanya sekitar 2km dari pertigaan itu untuk sampai ke pintu gerbang Gunung Pancar. Pemandangan di gunung pancar juga cukup menarik, hamparan hutan pinus dan beberapa area camping ground serta ada pula pemandian air panas disana. Untuk masuk ke area Gunung Pancar, pengunjung diwajibkan membayar 5K per orang dan 5K per motor (2014). Kami sempat salah belok dulu waktu pertama kali menjajal jalur puncak Arca ini, walaupun saat itu kami jadi pengunjung karena “nyasar” tapi saya rasa Gunung Pancar cukup seru untuk dijadikan spot camp bareng temen temen atau saudara yang pingin ngerasain segernya hawa pegunungan tanpa harus repot repot gendong carier berat dan jalan jauh
Kembali ke jalur Puncak Arca, dari pertigaan gunung pancar ambil arah kiri. Tepat setelah belok kami diminta membayar retribusi untuk masuk ke area tsb. Awalnya kami bengong, wong 2014 lalu waktu kami melewati jalur ini masih belum ada pungutan semacam ini. Belakangan akhirnya kami tau bahwa pungutan tersebut target utamanya adalah pengunjung yang bertujuan ke Leuwi Hejo, Leuwi Priok dan beberapa curug alami lainnya yang banyak terdapat di desa Karang Tengah, sepanjang jalur ini.
Jalur yang kami lalui memiliki medan yang bisa dibilang cukup menantang, beberapa bagian jalan aspalnya dalam kondisi baik, namun tidak jarang pula yang berubah menjadi jalan berbatu. Tebing dan jurang disepanjang jalan juga sudah menjadi hal yang lazim, tidak ketinggalan pula turunan dan tanjakan tajam bahkan berkelok kelok.
jalan bagus |
jalan jelek |
bates jalan bagus ke jalan jelek |
Walaupun kami melewati jalanan yang sebagian besar kondisinya kurang baik, namun pemandangan dan udara didaerah Karang Tengah ini sangat sejuk, belum terlalu banyak kendaraan yang melintas. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah jembatan kayu. Jembatan dengan alas papan kayu yang ditata sedemikian rupa nampaknya sedang dalam fase duplikasi, ada saudara nya sesama jembatan yang sedang dibagun tepat disebelah jembatan kayu ini. Memang jembatan kayu ini kondisinya sudah tidak baik, banyak papan kayu yang sudah lepas. Anda harus berhati hati dan selektif waktu melintasi jembatan ini.
jembatan kayu |
Selepas jembatan kayu tidak jauh dari itu, banyak bapak bapak berseragam hansip yang menawarkan parkir. Rupanya disitulah area parkir untuk yang berminat mengunjungi curung leuwi hejo, leuwi priok dan curug lainnya. Belakangan setelah saya browshing tentang curug tersebut ternyata untuk mencapainya masih membutuhkan tracking lagi dan lumayan jauh. Ditempat ini juga ternyata kami harus berpisah dengan biker biker yang lain, karena tujuan kami masih jauh akhirnya kami melanjutkan perjalanan.
Lepas dari desa Karang Tengah, kurang lebih setelah 1 jam 15 menit perjalanan, kami memasuki Suka Makmur. Menurut kami jika dilihat sekilas, kondisinya lebih mature secara ekonomi dibandingkan desa Karang Tengah tadi. Disini kami tidak menjumpai lagi pungli di jalan, jalanannya juga lebih halus, dan lebih banyak warung disepanjang jalan
SUKAMAKMUR – ARCA – KOTA BUNGA
Kami menyusuri terus jalan sepanjang Suka Makmur, pemandangan cantik tak bosan bosannya menemani perjalanan kami. Kami tiba di pertigaan Pasar (saya kurang tau pasar apa), saya sempat memfoto papan penunjuk jalan. Rupanya kami sudah tiba di titik tengah perjalanan kami : 27 Km dari Sentul dan 27 KM menuju ke Kota Bunga, Alhamdulillah..
Pertigaan pasar |
Perjalanan melalui Suka Makmur cukup membuat ciut hati kami, dulu ketika pertama kali melewati jalur ini. Dari kejauhan bukit bukit menjulang siap menyapa kami, langsung terbayang betapa sulitnya medan disana, mengingat Kota Bunga yang kami tuju ada dibalik jajaran bukit bukit tadi. Namun, semakin kami mendekat dan memasuki area Hutan Lindung Taman Wisata Curug Cipamingkis, pemandangan pun semakin cantik, teduh dan tenang.
memasuki wilayah sukamakmur |
Didaerah ini juga banyak dijumpai wisata alam seperti hutan jati,curug dan perkebunan teh. Beberapa kali kami juga berpapasan dengan warga sekitar dan pengunjung yang ingin berwisata di daerah ini.
Perjalanan kami melalui Suka makmur terasa panjaang sekali. Beberapa kali kami harus berhenti, untuk bergantian memberikan jalan, karena jalanan disini walaupun terbilang cukup baik kondisinya, cukup berbahaya mengingat kanan kirinya berupa jurang. Atau kadang kami juga harus berhenti ketika ada rombongan yang tidak mampu melewati tanjakan dan harus didorong oleh anak anak sekitar.
Selepas suka makmur, kami sampai di desa Arca, perbatasan antara kabupaten bogor dengan kabupaten Cianjur.
persimpangan menuju desa arca |
Dari pertigaan Sukamakmur ke Arca kami membutuhkan waktu sekitar 1
jam. Selepas suka makmur menuju arca jalan yang kami lalui kondisinya
tidak jalur sukamakmur. Beberapa spot bahkan terlihat berlumpur sangat
licin. Sementara untuk pemandangannya, jelas tidak kalah menarik
dibandingkan sebelumnya. Kami berada di dataran yang cukup tinggi,
dibalik bukit yang tampak menjulang tadi s
pemandangan di puncak arca |
kebun teh Ciseureuh, Arca |
Kami memutuskan untuk berhenti sebentar dan berfoto disini.
Perjalanan menuju ke Kota Bunga tidak jauh lagi, dari desa Arca, naik-turun Perkebunan Teh Ciseureuh, berujung di Desa Batulawang, sebelah utara Kota Bunga.
gerbang desa batu lawang |
Ketika melintasi Gerbang Desa Batu Lawang ada rasa lega, Alhamdulillah akhirnya kami tiba di pertigaan kota bunga (arah taman bunga nusantara) jam 11.19.
persimpangan kota bunga |
Dari sana, kami melanjutkan perjalanan mengikuti suara perut kami. Dan ternyata kami “dituntun” ke warung sate paling terkenal di Cipanas Warung Sate Shinta
Setelah makan siang, kami melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta. Sebelumnya, kami mampir dulu untuk sholat dzuhur di Masjid At Ta’awun Puncak.
Sampai disini dulu cerita penjelajahan kami menuju puncak Bogor lewat Puncak Arca (Sentul, Sukamakmur, Arca, Kota Bunga). Terima kasih sudah membaca. Mohon maaf kalo ada salah kata. Dan semoga bisa bermanfaat buat temen-temen semua.
Let’s get going!